PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas beragam latar belakang budaya dan etnik agama.
Berdasarkan studi yang dilakukan banyak sekali ahli sosial Indonesia, tercatat ada sekitar 316 suku bangsa dengan bahasa, adat istiadat, dan agama berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat pada ide atau cita-cita yang terdapat dalam lambang negara yang dilengkapi semboyan Bhineka Tunggal Ika. Walaupun dengan semboyan demikian, bukan berarti dalam masyarakat Indonesia yang multikultural itu tidak terjadi gejolak-gejolak yang mengarah pada perpecahan dalam segala bidang. Dan menyadari akan kesatuan di dalam keanekaragaman yang ada. Kebhinekaan masyarakat Indonesia dapat dilihat dari pembagian deferensiasi secara horizontal sebagai berikut.
1. Pembagian Fisik dan Ras
Berdasarkan perbedaan fisik atau ras, di indonesia terdapat golongan-golongan fisik sebagai berikut.
a. Golongan orang Papua Melanosoid. Golongan penduduk ini bermukim di pulau Papua, Kei, dan
Aru. Mereka mempunyai ciri fisik seperti : rambut keriting, bibir tebal, dan berkulit hitam.
b. Golongan orang Mongoloid. Berdiam di sebagian kepulauan Indonesi, dengan ciri-ciri fisik :
rambut ikal dan lurus, muka agak bulat, kulit putih hingga sawo matang.
c. Golongan Vedoid. antara lain orang-orang kubu, Sakai, Mentawai,Enggano,Tonmura dengan
ciri-ciri fisik : bertubuh relatif kecil, kulit sawo matang, dan rambut berombak.
2. Perbedaan Jenis Kelamin
Perbedaan seperti ini tidak menunjukkan adanya tingkatan atau erbedaan kedudukan dalam sistem sosial. Anggapan superior bagi laki-laki dan interior bagi perempuan adalah tidak benar. Masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling membutuhkan dan melengkapi.
3. Perbedaan Suku Bangsa
Di Indonesia hidup sekitar 316 suku bangsa dengan jumlah penduduk setiap sukunya beragam, mulai dari beberapa ratus orang saja hingga puluhan juta orang. Suku yang populasinya terbanyak antara lain suku Jawa, Sunda, Dayak, Batak, Minang, Aceh, Manado, Bali, dan Makassar. Bangsa yang jumlah penduduknya sangat sedikit, misalnya suku Nias, Kubu, Mentawai, dan Asmat.
4. Perbedaan Kepercayaan
Animisme dan dinamisme merupakan kepercayaan yang paling tua dan berkembang sejak zaman prasejarah, sebelum bangsa Indonesia mengenal tulisan. Agama Hindu dan Buddha datang ke Indonesia dari daratan India sekitar abad ke-5SM, bukti-bukti tertulisnya ditemukan di kerajaan Kutai (Kalimantan Timur) dan kerajaan Tarumanegara Bogor. Agama Islam datang dari Arab Saudi melalui India selatan di abad ke-7. Agama Islam menjadi agama terbesar yang dianut sebagian bedar penduduk Indonesia. Orang Eropa datang ke Indonesia pada abad ke-19 dengan membawa agama Nasrani, yang kemudian hari juga banyak dianut oleh penduduk Indonesia.
HUBUNGAN KELOMPOK SOSIAL DENGAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia telah terbina cukup baik sejak jaman Sriwijaya dan Majapahit. Semangat kebangsaan ini tidak boleh pudar hanya karena perbedaan suka bangsa, bahasa, agama, adat-istiadat, dan golongan politik. Sebagai bangsa yang majemuk tidak semestinya kita bersikap sukuisme, anarkisme, rasisme, extremisme, dan sejenisnya sebab sikap dan perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Perlu disadari bahwa kehidupan masyarakat Indonesia sangat beragam dalam suku bangsa,ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan politik, dan sebagainya. Demikian pula dalam kehidupan sosial budaya, selalu di warnai oleh perbedaan kebudayaan. Perbedaan tersebut justru memperkaya khasanah kebudayaan nasional. Yang mebdorong masyarakat Indonesia memiliki sifat toleransi, kekeluargaan, gotong royong, tolong-menolong, bekerja sama dan sebagainya.
Sebagai masyarakat multikultural, setiap orang tentu saja harus dapat menerima dan menghargai orang atau kelompok lain yang berbeda latar belakangnya.
Adapun sikap untuk dapat menerima dan menghargai orang atau kelompok lain yang berbeda latar belakang sosial budaya dapat dilakukan sebagai berikut :
- Menerima atau menghargai orang lain atau suku bangsa lain sebagai bagian dari masyarakat yang berBhineka Tunggal Ika.
- Menerima dan menghargai orang atau kelompok lain sebagai mahluk pribadi dan mahluk ciptaan Tuhan YME.
- Menerima dan menghargai orang lain sebagai manusia yang memiliki dan keterbatasan dalanm hal-hal tertentu.
- Menerima dan menghargai orang lain sebagai manusia yang memiliki kesamaan dan harkat dan martabat serta derajat kemanusiaan.
- Menerima dan menghargai orang lain sebagai pemilik dan penghuni planet bumi ciptaan Tuhan YME.
Apabila kita dapat menerima dan menghargai orang lain atau kelompok lain dengan segala erbedaan dan keterbatasannya, maka kelangsungan hidup bersama dalam masyarakat bangsa Indonesia akan terwujud. Oleh karena itu, kita harus menghindari sifat dan prilaku yang bersifat rasial, sukuisme, individualisme, egoisme, ekstrimisme, anarkisme, dan sejenisnya.
Dikutip dari : STAR SMK/MAK 10S-2 Penerbit : Putra Kertonatan
- Menurut saya mengenai 'Masyarakat Multikultural' di Indonesia ini sudah mulai berubah. Maksudnya masyarakat Indonesia sudah mulai mengalami perpecahan, banyak nya Anarkisme yang dilakukan akhir2 ini sudah cukup menunjukkan kalau jelas sekali perbedaan dijadikan permasalahan. Contoh nya masalah yang terjadi antara FPI dengan umat lain. Atau betrokan antar suku yang masih saja terjadi. Sedangkan masyarakat multikultural adalah menyatukan dari perbedaan-perbedaan dari agama, ras, suka dsb (seperti yang dijelaskan di atas tadi). Mungkin ini disebabkan perkembangan zaman yang sudah modern atau adanya pengaruh Globalisasi. Seharusnya pemerintah ikut turun tangan dalam hal ini karena 'Masyarakat Multikultural' (yaitu menyatukan perbedaan etnik dan agama) ini pun berlandaskan 'Bhineka Tunggal Ika'. Semoga saja untuk kedepannya Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama tidak terjadi lagi perecahan dan tetap bersatu akan adanya perbedaan.